Sabtu, 02 Mei 2009

Indonesia punya 8 Presiden bukan 6


INDONESIA PUNYA 8 PRESIDEN BUKAN 6


MUNGKIN masih banyak dari sobat-sobat yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru. Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. Lho, kok bisa? Lalu siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia? Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949). Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat. Mr. Sjafruddin Prawiranegara Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra". Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government). Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara". Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang. Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia. Mr. Assaat Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain. Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia. Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan. Nah sobat Percil, dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8. Urutan Presiden RI adalah sebagai berikut: Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sam Po Kong

Sam Po Kong



Zheng He, sebetulnya bermarga Ma, bernama He, dengan nama kecil San Bao (baca: San Pao = 3 mustika), orang Kun Yang – provinsi Yun Nan. Pada Hong Wu tahun ke 14 (tahun masehi 1381), jendral besar Fu Youde, Lan Yu dan Mu Ying menguasai Yun Nan dan pasukannya menawan San Bao yang masih berusia 10 tahun dan kemudian diberikan kepada raja Yan (Yan Wang): Zhu Di, maka jadilah San Bao seorang pejabat cilik di dalam kediaman raja Yan. San Bao pintar dan gemar belajar, pandai bersiasat dan mengerti strategi militer, di dalam “Jing Nan (meredam pemberontakan)” telah banyak berjasa dalam peperangan. Yong Le tahun ke 2 (tahun 1404), kaisar Ming Chengzu sewaktu menghadiahi pejabat “Jing Nan”, menaikkan jabatan San Bao menjadi kepala kasim / Tai Jian.

Selama ini ada mitos “(marga) Ma tidak boleh memasuki istana”, maka kaisar Ming Chengzu secara pribadi menuliskan huruf “Zheng” yang sangat besar dihadiahkan kepada San Bao, agar ia bermarga Zheng (bukan lagi Ma), maka sejak saat itu ia bernama Zheng He.

Pada suatu hari kaisar Ming Chengzu bertanya kepada pejabat senior Yuan Zhongche: “Saya ingin San Bao memimpin pasukan berlayar turun ke samudra barat mengunjungi berbagai negara disana, bagaimana pendapat anda”? Pada waktu itu seluruh samudra India di sebelah barat pulau Sumatera disebut «Samudera Barat«. Bagi para pelaut pada waktu itu, samudra barat adalah tempat berbahaya yang jauh dari daratan dan laut. Yuan Zhongche setelah berpikir sejenak menjawab: “Ditinjau dari paras dan kemampuannya, San Bao diantara para pejabat termasuk tanpa cela, bisa dipercaya sepenuhnya”.

Zheng He adalah suku Hui (biasanya suku ini beragama Islam), leluhurnya berasal dari wilayah barat (timur tengah) dan berimigrasi ke Tiongkok, kakek dan ayahnya punya pengalaman berlayar dan Zheng He tumbuh di dalam keluarga semacam ini, otomatis paham sedikit tentang wawasan perdagangan luar negeri. Maka dari itu, Zheng He betul-betul adalah pilihan terbaik kaisar Ming Chengzu dalam menghubungi berbagai negara dan pengembangan bisnis luar negeri.

Zheng He menerima titah khusus dari kaisar Ming Chengzu dan melalui persiapan yang cukup, sesudah berbagai hal dibereskan dan dipilihlah hari baik maka mereka berangkat berlayar mengarungi samu-dera nan jauh.

Tanggal 11 bulan Juli tahun 1405, pelabuhan Liu Jia di kota Su Zhou (sekarang: hilir Liu / Liu Hekou, kabupaten Tai Cang di provinsi Su Zhou) dipenuhi lautan manusia, bunyi genderang memecah langit dan petasan meledak berbarengan. Zheng He berpisah dengan para pejabat dan massa yang mengantar, menaiki kapal terbesar diantara konvoi kapal-layar yakni kapal pusaka yang dengan perlahan berlayar ke arah timur. Konvoi tersebut meliputi 208 buah kapal, yang berukuran dengan panjang 44 Zhang (146,83 m) dan lebar 18 Zhang (60,07 m) saja ada 62 buah, terdapat teknisi kelautan, pengurus manajemen, penterjemah, dokter dll diantara total 27.800 orang.

Pelayaran Zheng He kali ini ke samudera barat, telah memperkuat saling pengertian antara banyak negara Asia Afrika, telah mengembangkan perdagangan luar negeri.

Dari Yong Le tahun ke 3 s/d Xuan De tahun ke 8 (tahun 1405 s/d 1433), Zheng He sebanyak 7 kali memimpin konvoi kapal berlayar jauh, 28 tahun kegiatan melaut telah membaktikan segenap kemampuannya. Pada tahun Xuan De ke 8, medio bulan 3 (Awal bulan April tahun 1433), pelaut besar ini pada perjalanan akhir di rute pulangnya telah meninggal karena sakit di kota Gu Li di jazirah India.
Zheng He memimpin konvoi kapal 7 kali turun ke samudera barat, berturut-turut telah mengunjungi 30 negara lebih di Asia dan Afrika, terjauh yang dicapainya adalah pantai timur A-frika sebelah selatan khatulistiwa dan Ma Lin Di (Kenya) dan Mombassa (kini pelabuhan Mombassa dari Kenya), ini adalah kejadian besar dalam sejarah pengarungan samudera dunia.

Ia telah memperkuat hubung-an persahabatan dengan negara-negara tersebut, telah memajukan pertukaran ekonomi dan budaya dengan negara-negara tersebut. Zheng He adalah orang pertama yang merintis pelayaran dari Tiongkok hingga ke Afrika timur, rute pelayarannya lebih dulu 87 tahun dibandingkan dengan pelayaran perdana Columbus ke daratan Amerika, dengan Vasco Da.gama yang memutari Tanjung Harapan sampai tiba di India, masih lebih dini 93 tahun, dibandingkan dengan Magelan yang mencapai Filipina telah lebih dini 116 tahun, di sejarah pelayaran dunia ia telah menegakkan sebuah batu piagam, adalah perintis besar dalam kegiatan pelayaran dunia.

Minggu, 26 April 2009

10 Jembatan terpanjang di dunia

Indonesia sebentar lagi boleh bangga punya Jembatan Suramadu yang sangat panjang (5 KM lebih), namun bila dibandingkan dengan jembatan panjang lainnya di dunia, ternyata ada jembatan lain yang jauh lebih panjang. Dan hebatnya, beberapa jembatan terpanjang di dunia berada di negeri China. Jadi jangan heran kalau sejak studi kelayakan hingga pelaksanaan proyek, para insinyur dari China banyak berperan dalam proyek Jembatan Suramadu.

Ada beberapa versi daftar jembatan terpanjang di dunia. Ternyata definisi jembatan itu sendiri berbeda. Menurut versinya wikipedia, jembatan terpanjang di dunia adalah Bang Na Expressway di Thailand yang panjangnya mencapai 54 KM. Sementara versi lain memasukkan sebuah jembatan kedalam daftar terpanjang hanya bisa keseluruhan ruas jembatan berada diatas air. Nyatanya Bang Na Expressway sebagian besar panjangnya berada didaratan dan lebih cocok disebut sebagai viaduct dibandingkan dengan jembata.

Bila yang dimaksud adalah jembatan dengan keseluruhan ruas berada di atas air, maka daftar 10 jembatan terpanjang di dunia adalah :

10. Seven-mile bridge, Panjang 10.887 M menghubungkan antara Teluk Meksiko dengan daratan di Florida Amerika Serikat.


9. San Mateo - Bridge Hayoard, Panjang 11.265 M, melintasi teluk California, San Franscisco Amerika.


8. Union Bridge, Panjang 12.900 M, menghubungkan antara pulau Prince Edward dengan dataran New Brunswick di Kanada.


7. Rio Bridge - Niteroi, Panjang 13.290 M, Menghubungkan kota Rio de Janeiro di Brazil dan Niteroi.


6. Penang Bridge, Panjang 13.500 M, menghubungkan antara Pulau Penang dan daratan Malaysia.


5. Vasco da Gama bridge, Panjang 17.200 M, jembatan terpanjang di daratan Eropa yang melintasi sungai-sungai di kota Lisbon Purtugal


4. Chesapeake Bay Bridge, Panjang 24.140 M, melintasi teluk Chesepake di Maryland Amerika.


3. King Fahd Causeway, Panjang M, melintasi bendungan yang menghubungkan antara Saudi Arabia dan Bahrain.


2. Bridge donghai, Panjang 32.500 M, Jembatan terpanjang di Asia dan juga jembatan terpanjang yang melintasi lautan, terletak di Shanghai China.


1. Lake pontchartrain, Panjang 38.420 M terdapat di Lousiana New Orleans, Amerika.

Sejalan dengan pembangunan disetiap negara yang begitu cepat, maka tentunya daftar diatas akan berubah dalam tahun-tahun mendatang. Sebagai contoh, kandidat untuk jembatan terpanjang akan segera dipecahkan oleh The Beijing-Shanghai Express Railway yang panjangnya mencapai 164 KM. Selanjutnya sebagai negara kaya minyak, maka Qatar dan Bahrain juga akan membangun jembatan yang diberi nama Qatar Bahrain Bridge dengan panjang mencapai 40 KM.

Sementara itu untuk Jembatan paling luas dan paling lebar di dunia ada di Sydney harbor bridge, Australia. Terdapat 16 jalur mobil, 8 jalur di tingkat bawah dan 8 jalur di tingkat atas.

Jumat, 24 April 2009

Laba Laba Bermuka Manusia

Laba Laba Bermuka Manusia

Menurut laporan, "Laba-laba bermuka manusia" sebelumnya pernah ditemukan di Shandong, Guangxi, Zejiang, Henan, Sichuan, Mongolia dalam, Shanghai, Xinjiang dan daerah lainnya, begitu juga di Taiwan. Laba-laba ini, ukurannya berbeda-beda mulai dari beberapa milimeter sampai puluhan milimeter, dan pola hiasannya ada yang terdapat di bagian punggung dan perut. Ada yang seperti wanita berparas cantik, juga ada jeleknya bukan main, bahkan ada yang mirip “patung kayu”. Laba-laba yang ditemukan Mr.Wang di Kota Qianan, garis-garis muka manusia-nya berada di bagian punggung yang menyembul.

Laba-laba bermuka manusia Nephila pilipes tergolong Tetragnathidae, nama ini diperoleh karena di dada depannya terdapat gambar yang mirip dengan muka manusia. Laba-laba ini tersebar di berbagai daerah datar di seluruh Taiwan hingga kawasan pegunungan. Suka menyimpul jaring di antara dahan-dahan pohon dan menangkap serangga, jaring yang disimpulnya bisa mencapai beberapa meter lebarnya. Begitu mendapatkan serangga, dengan cepat sang laba-laba akan memuntahkan jaringnya menangkap mangsanya kemudian menyantapnya.

Ada ahli terkait yang berpendapat, “Laba-laba bermuka manusia” mungkin adalah suatu gejala “bule” laba-laba, agak jarang ditemui. Selain itu ada juga ahli yang berpendapat, munculnya “laba-laba bermuka manusia” ada tiga kemungkinan: pertama, suatu mutasi dari laba-laba biasa ; kedua, mungkin mengalami luka dari luar ; ketiga, tidak tertutup kemungkinan adalah subspesies laba-laba.

Penemuan "laba-laba bermuka manusia" di berbagai tempat

Pada Mei 2006, pekerja di Wang Ling, Xia barat, menemukan seekor "laba-laba wanita cantik", wujud laba-laba itu unik, besarnya seperti sebutir kacang.

Bagian kepalanya hitam pekat, berbentuk beludru, mirip dengan bulu burung, pada bagian moncongnya terdapat dua helai sungut, persis seperti sebuah tang. Bagian perutnya berwarna hitam. Di kiri kanan pada keempat buah kakinya rata-rata berwarna abu-abu muda, penuh dengan bintik putih kecil secara merata. Bagian punggung berwarna kuning jingga, dihiasi dengan 4 bintik hitam, membentuk persegi empat, indah sekali. Di bagian ekornya terdapat segaris hitam berbentuk busur yang ditempeli bintik putih, membedakan dengan jelas bagian punggung dan perut, begitu unik, persis seperti seorang gadis cantik yang mengenakan sepotong gaun yang indah.

17 Mei 2006, di rumah Nyonya Xia di asrama kantor material sekitar Kantor Polisi Hefei nan 7, ditemukan 3 ekor laba-laba yang ganjil. Ketiga laba-laba itu bukan saja memiliki sebuah “topeng wajah”, bahkan melukiskan abjad Inggris secara jelas. Persis seperti muka robot yang memakai topeng, 4 pasang cakar yang panjang-panjang. Di bagian ekor cakarnya tampak terlihat abjad “W M N Z” dan abjad Inggris lainnya. Namun ada yang mengatakan bahwa abjad Inggris itu adalah murni kebetulan. Mungkin karena laba-laba itu berulang kali memuntahkan jaringnya di sana sehingga pada abjad itu tampak tidak sama dengan jaring laba-laba. Padahal tidak ada bedanya, semua itu adalah jaring laba-laba.

22 April 2006, di kawasan Qingfang, Kota Wujiaqu, Xinjiang, penduduk setempat menangkap 4 ekor “laba-laba bermuka manusia”. Segera setelah itu, secara berturut-turut warga setempat menemukan lagi “laba-laba bermuka manusia” di Urumqi, Xinjiang. Laba-laba aneh bewarna hijau yang ber-alis dan ber-hidung sebesar kacang ini menarik perhatian publik.

21 September 2005, seekor “laba-laba bermuka manusia”yang mirip wajah pemain opera Beijing, tanpa sengaja ditemukan di hutan oleh seorang warga Kota Rizhao, Provinsi Shandong.

Warga tersebut menuturkan, ketika ia sedang berjalan-jalan di sekitar rumahnya, tanpa sengaja ia menemukan laba-laba yang “unik” di hutan kecil ini. Laba-laba berbentuk elips sepanjang kurang lebih 5 cm ini, garis-garis di antara kuning dan hitam di punggungnya persis seperti tawon besar. Setelah diamati bagian perutnya tak disangka ternyata berbentuk seperti “muka manusia”, garis-garis moncong, mata, hidung dan bagian mukanya begitu mencolok mata, tampak begitu hidup, seperti seraut wajah tokoh pemain opera Beijing yang sangat indah.

14 Juni 2005, di toko Mr.Wang, kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, seekor “laba-laba bermuka manusia” menarik cukup banyak pengunjung datang menyaksikannya. Di atas punggung laba-laba terdapat “mata” dan “hidung”. Persis seperti sebuah patung seorang biksu, sehingga membuat orang yang melihatnya merasa heran.

Pada 26 Juli 2003, nyonya pemilik toko busana Dandinghe di Hequn Road No.60, Guiyang City, dikejutkan oleh seekor laba-laba di atas gorden pintu ketika ia membuka pintu tokonya pagi ketika itu. Laba-laba ini berwarna hijau muda, dua kaki di sisi kirinya cacat. Anehnya di atas punggung perutnya yang berbentuk hati, terdapat beberapa pola hiasan merah muda, mirip sekali dengan seraut wajah wanita.

20 Agustus 2002, nyonya Wu dari Desa Yongkang, Sichuan, menuturkan, ketika ia dan suaminya memetik bunga di tamannya, mereka melihat 2 ekor laba-laba “bermuka manusia” dalam bunga yang mereka petik. Warna putih, bertempurung, di atas tempurung sang laba-laba terdapat gambar muka manusia lengkap dengan pancaindera seperti mata, moncong dan alis.



Cleopatra

Cleopatra

Ini adalah intrik seorang ratu penguasa Mesir. Seorang Firaun Mesir terakhir yang menggunakan senjata "kewanitaan" untuk mempertahankan tahta dan pengaruhnya. Ia merupakan ratu cantik mempesona yang bisa mempengaruhi tokoh besar Romawi seperti Julius Caesar dan Mark Anthony.

Romawi merupakan kerajaan dan sumber kekuatan terbesar di “dunia Barat” pada masa itu (510 SM - 476 M). Namun dalam sejarah kejayaan selama 500 tahun, Romawi juga mengalami perang saudara. Di ujung perang saudara yang paling berkecamuk dalam sejarah Romawi, Mesir Kuno dibawah pemerintahan Cleopatra adalah satu kerajaan besar yang ditaklukkan.

Julius Caesar

Saat itu Cleopatra, sedang mempersiapkan pemberontakan melawan suami yang juga adiknya, Ptolemy XIII. Ia menghimpun kekuatan dengan merekrut pasukan bangsa Arab yang besar. Sementara gejolak di Romawi turut mempengaruhi Mesir. Penguasa Romawi, Pompey Yang Agung ditaklukkan Julius Caesar di Yunani dan melarikan diri ke Mesir. Namun, di negeri itu ia segera dibunuh oleh agen-agen Ptolemy XIII. Caesar tiba di Alexandria dan begitu mengetahui musuhnya telah tewas, dia memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan di Mesir.

Setahun berlalu, Romawi berupaya mengendalikan kerajaan Mesir yang kaya-raya itu. Ini dimanfaatkan Cleopatra untuk meningkatkan cita-cita politiknya dengan menaklukkan hati Julius Caesar. Si Pemimpin Romawi ini sangat terpikat akan kecantikan Cleopatra dan atas namanya dia bersedia membantu Cleopatra menumbangkan Ptolemy XIII.

Pada 47 SM, Ptolemy XIII dibunuh seusai kekalahan melawan pasukan Romawi di bawah komando Julius Caesar. Cleopatra pun dinobatkan menjadi pemimpin. Julius dan Cleopatra menghabiskan beberapa minggu bersama dan kemudian Caesar berangkat ke Asia kecil di mana dia menyatakan slogannnya Vini, vidi, vici (Aku datang, Aku lihat, Aku menang) seusai meredakan pemberontakan.

Pada Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang diakuinya adalah hasil hubungan dengan Caesar dan diberinama Caesarion (Caesar kecil).

Saat Caesar kembali ke Romawi, Cleopatra dan Caesarion ikut menyertainya. Cleopatra tinggal di sebuah villa miliki Caesar di luar ibu kota. Namun Caesar dibunuh pada Maret 44 SM dan Cleopatra kembali ke Mesir.

Seiring tewasnya Julius Caesar, Romawi kembali mengalami perang saudara yang terpecah pada 43 SM dengan formasi tritunggal pemerintahan yang terdiri dari Octavian keponakan sekaligus pewaris Caesar, Mark Anthony seorang jenderal militer, dan Lepidus seorang negarawan Romawi. Anthony menjabat pemerintahan di sejumlah provinsi bagian timur Kekaisaran Romawi, dan dia memanggil Cleopatra yang dituduhnya telah bersekongkol dengan musuhnya ke Tarsus di Asia kecil.

Mark Anthony

Cleopatra berusaha memikat Antony sebagaimana yang pernah ia lakukan terhadap Caesar dan pada 41 SM. Dia tiba di Tarsus dengan pakaian laksana Venus, dewi cinta Romawi.
Anthony terpikat dengan kemolekan tubuh dan rupa Cleopatra. Antony dan Cleopatra kemudian pergi bersama ke Alexandria. Di sini mereka menghabiskan musim dingin dengan pesta-pora dan percintaan yang panas.

Pada 40 SM, Anthony kembali ke Romawi dan menikahi saudara perempuan Octavian bernama Octavia dalam upayanya untuk menjadi sekutu Octavian.

Sementara itu, kekuasaan tritunggal semakin memburuk. Pada 37 SM, Antony berpisah dengan Octavia dan mengadakan perjalanan ke timur dengan tujuan untuk mengajak Cleopatra bergabung dengannya di Suriah. Pada saat itu Cleopatra telah melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Menurut pelaku propaganda Octavian, mereka lantas menikah yang mana hal ini dilarang oleh peraturan Roma yang melarang warganya menikah dengan bangsa asing.

Kekalahan pasukan militer Anthony melawan Parthia pada 36 SM mengurangi wibawanya. Namun pada 34 SM, dia berhasil mengalahkan Armenia. Untuk merayakan kemenangan ini, dia melakukan prosesi kemenangan di sepanjang jalan-jalan di Alexandria di mana ia dan Cleopatra duduk di singgasana keemasan, dan Caesarion serta anak-anaknya diberi gelar kebangsawanan. Banyak kalangan Romawi menilai (yang dipicu oleh Octavian) bahwa Antony berniat hendak menyerahkan Romawi ke tangan asing.

Runtuhnya Mesir Kuno
Setelah beberapa tahun mengalami ketegangan dan serangan propaganda, Octavian menyatakan perang melawan Cleopatra, dan sudah pasti menyerang Antony pada 31 SM. Musuh-musuh Octavian bergabung dengan pihak Antony.

Pada 2 September 31SM, di Actium, Yunani, kawasan Laut Mediteranian, Armada Pasukan Mark Anthony dibantu Mesir berhadapan dengan Armada laut Romawi dipimpin Agrippa (jenderal kepercayaan Octavian) dan pecahlah pertempuran laut di yang dikenal sebagai "Battle of Actium".

Namun saat Anthony melihat kapal Cleopatara memutar menuju daratan Mesir, kapal komando Anthony pun berbalik mengejar. Merasa ditinggalkan komandannya dalam pertempuran, membuat armada kapal pasukan loyalis Anthony patah semangat. Dengan mudah Armada laut Agrippa menggilas sisa-sisa kapal pasukan Anthony yang masih bertempur. Perang laut ini dimenangkan mutlak oleh Armada Agrippa.

Kekalahan itu membuka jalur pasukan Romawi untuk mendarat di Mesir dan melakukan serangan. Satu persatu kota-kota penting Mesir ditaklukkan sampai setahun berlalu dan ibu kota Mesir pun dikepung. Octavian memaksa Cleopatra dan Anthony untuk menyerah. Sementara Mark Anthony tetap bertempur dengan sisa pasukannya mencoba mempertahankan ibu kota. Membela Cleopatra dan kerajaan Mesir untuk terakhir kali.
Antony dikabari soal kematian Cleopatra, dia menikam dirinya dengan pedangnya sendiri.
Sebelum dia tewas, utusan lainnya menyampaikan bahwa Cleopatra masih hidup. Dengan luka parah, Anthony pergi menuju peristirahatan Cleopatra dan tewas dipelukannya. Ia sempat berpesan agar Cleopatra berdamai dengan Octavian.

Ketika utusan pemerintahan tritunggal Romawi tiba, Cleopatra mencoba merayunya, namun rayuan Cleopatra tak mengena. Merasa kesal, kecewa, dan tak mau berada di bawah kekuasaan Octavian, Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri pada 30 Agustus 30 SM. Konon ia sengaja membiarkan seekor ular berbisa Mesir yang merupakan lambang kerajaan mematuknya.

Setelah Cleopatra mangkat, Octavian lantas mengeksekusi putranya Caesarion dan menyerahkan Mesir kepada Kekaisaran Romawi. Ia menyita dan menggunakan harta Cleopatra untuk membayar para veteran perang.

Pada 27 SM, Octavian berubah nama menjadi Augustus yang merupakan kaisar pertama yang paling berhasil dari segala kaisar di Romawi. Dia memerintah Kekaisaran Romawi dengan damai dan aman hingga wafatnya pada 14 SM di usia 75. (Berbagai sumber)

Kisah Cleopatra, Ratu yang Legendaris
Namanya selalu dikenang dalam sejarah. Merupakan ratu Mesir Kuno yang menjadi Firaun terakhir dari dinasti Ptolemy.

Ia punya nama lengkap Cleopatra Selene Philopator. Namun dikenal sebagai Cleopatra VII. Cleoptara lahir pada tahun 69 Sebelum Masehi (SM) di Alexandria, Mesir dan meninggal dunia di usia 39 tahun pada 30 SM.

Cleopatra adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang penguasa Macedonia. Ptolemy XII punya empat putri dan dua putra. Namun semuanya meninggal saat masih sangat muda.

Saat Ptolemy XII mangkat tahun 51 SM, kekuasaan diserahkan pada Cleopatra VII dan adiknya Ptolemy XIII (12 tahun). Kedua penguasa Mesir Kuno yang masih belia ini mendapat bimbingan dari penguasa Roma bernama Pompey. Saat itu memang Kerajaan Ptolemaic Mesir bersekutu dengan Roma.

Sesuai tradisi Mesir masa itu, Cleopatra menikah dengan adiknya Ptolemy XIII. Sejak memangku jabatan sebagai penguasa Mesir Kuno, pemerintahannya mulai diguncang berbagai persoalan. Ptolemy XIII tidak sepaham dengan istri sekaligus kakaknya Cleopatra dan mengambil alih kekuasaan tunggal di Mesir. Cleopatra dibuang ke daerah Suriah.

Di pengasingan, dalam upaya menduduki kembali tahta kerajaan, Cleopatra bertemu dengan Julius Caesar. Keduanya pun terlibat api asmara. Dengan bantuan pasukan Romawi yang dikirim Julius Caesar, Cleoptara menyerang istana dan menumbangkan kekuasaan Ptolemy XIII.

Kisah cinta Cleopatra dan Julius Caesar berakhir tanpa ada pernikahan. Namun hubungan cinta mereka membuahkan seorang anak bernama Caesarion. Julius Caesar sendiri tewas dalam pembunuhan yang dirancang dewan senat Romawi pada 15 maret 44 SM. Tewasnya Julius Caesar menyebabkan perpecahan dalam kepemimpinan Romawi. Saat itulah Mark Anthony bersekutu dengan Cleopatra yang menguasai Mesir. Keduanya pun menjalin asmara membara hingga Cleopatra melahirkan dua anak kembar Cleopatra Selena dan Alexander Helios. Namun keduanya menikah juga pada tahun 36 SM. Buah pernikahan resmi lahirlah Ptolemy Philadelphus.

Sementara itu kekuasaan Romawi sudah berhasil dikonsolidasi oleh Octavian dan Agrippa. Dewan Senat Romawi kemudian mendeklarasikan perang terhadap Mesir, dan meminta Mark Anthony untuk kembali bertugas ke Romawi. Namun Anthony yang sudah menikahi Cleopatra dan sangat mencintai perempuan itu, menolak panggilan tugas dan berkhianat terhadap Romawi. Ia tetap berpihak pada Mesir dengan seluruh pasukannya. Ia mati bunuh diri dengan pedangnya. Sedih melihat suaminya mati, Cleopatra pun mengambil jalan singkat. Ia mengurung diri di tempat pengasingan dan bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa mematuk tubuhnya. Tewasnya Cleopatra, berakhirlah kejayaan kerajaan Mesir Kuno. Mesir kemudian takluk di bawah Romawi dan dijadikan salah satu Provinsi Kekaisaran Roma. Mayat Marks Anthony dan Cleoptara dimakamkan berdampingan di sebuah piramid.

Kecantikan Bagai Dewi

Ratu Cleopatra VII, adalah Firaun Mesir terakhir yang selalu mendapat tempat di hati rakyat Mesir. Bahkan beratus-ratus tahun setelah kematiannya ia tetap dikenang sebagai seorang ratu yang luar biasa. Sesuatu yang menjadi kenangan adalah perpaduan kecantikan, seks, dan kharismanya.

Cleopatra berasal dari bahasa Yunani Kuno yang artinya "keagungan ayah" dan nama lengkap Cleopatra VII - Cleopatra The Philapator mengandung makna "sang Dewi Keagungan Ayah, atau putri kecintaan ayah". Begitulah sang ayah, Ptolemy XI memberinya nama.

Pemberian nama Cleopatra oleh sang ayah bukan tanpa sebab. Mungkin karena Ptolemy XI melihat pancaran kecantikan putrinya itu. Cleopatra memang dikenal sebagai seorang wanita yang berparas cantik dan bertubuh molek. Sejak kecil ia sudah memancarkan gairah kewanitaan yang mengundang hasrat.

Ada beberapa sumber literatur yang menyebut bahwa Cleopatra bukan wanita berdarah Mesir asli. Ia diduga wanita turunan campuran Macedonia, Yunani, dan Suriah. Karena itu ia mewarisi seluruh kecantikan indo Timur Tengah, Asia dan Eropa.

Saat pertama kali menduduki tahta kerajaan Mesir di usia 18 tahun, dalam banyak literatur, ia digambarkan sebagai gadis belia yang sangat menggairahkan. Tinggi semampai dengan lekuk tubuh menawan, buah dada yang ranum menggoda, kaki jenjang, pinggul padat berisi, wajah bulat telur, rambut hitam mengkilat, dan kulit halus putih berkilau.

Wajahnya memancarkan gairah dan vitalitas, dengan alis sedikit tebal, mata hitam bersinar, bibir seksi dengan sedikit lekukan menawan di bawah hidung, tampak selalu tersenyum, namun menyimpan misteri "liar" yang menggoda.

Kecantikan wajah dan tubuh Cleopatra setidaknya sangat berpengaruh terhadap kepemimpinan dan politik yang dilakukannya. Dengan semua "senjata kewanitaan" itu semasa hidupnya ia berhasil mempertahankan tahta dan kejayaan Mesir dari tekanan imperium besar seperti Romawi. Walau akhirnya Mesir runtuh juga di akhir hayatnya.

Berdasarkan literatur yang lain, Cleopatra disebutkan, sangat menyukai kehidupan glamor, pesta-pesta dan kehidupan romantis. Ia memang perayu dan penggoda ulung yang membuat setiap lelaki yang pernah dekat, tidur dan bercinta dengannya akan "takluk" pada keanggunannya.

Namun, walaupun begitu, dalam urusan politik pemerintahan, ia dikenal sebagai wanita yang keras, tegas, dan ambisius. Karisma yang terpancar dari dalam dirinya membuat ia mampu memerintah mesir selama dua puluh tahun lebih dengan berbagai perkembangan yang mengagumkan.

Tengkorak purba ada bekas tembak

Tengkorak purba ada bekas tembak

Pada 17 Juni 1921, Tom Zwigelaar menemukan sebuah tengkorak manusia purba yang kemudian dikenal sebagai Broken Hill Skull di Kawbe, Zambia (Rhodesia Utara). Para ahli mengidentifikasikan bahwa tengkorak ini berusia antara 125.000 - 300.000 tahun. Diduga berkait dengan jenis Homo Heidelbergensis, nenek moyang Neanderthal di Eropa. Arthur Smith Woodward (1864-1944) yang kemudian menerima temuan ini untuk diteliti menggolongkannya ke dalam jenis baru yaitu Homo Rhodesiensis. Namun yang kemudian mengherankan para ahli adalah perihal lubang kecil berdiameter 8 mm yang menembus kedua sisi tengkorak tersebut, karena hanya mungkin terjadi oleh sebuah tembakan peluru dengan kecepatan sangat tinggi dan terjadi ketika manusia purba ini masih hidup. Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil penelitian otoritas forensik Jerman. Ini berarti sudah ada alat tembak berteknologi tinggi pada masa Palaelolithik Afrika tersebut. Tengkorak manusia purba berlubang tembak ini kini disimpan di British Museum, London.

Benua Afrika termasuk area yang banyak ditemukan sisa peninggalan manusia purba dalam bentuk kerangka. Pada 11 Juli 2001, Michel Brunet dari University of Poitiers, Prancis melaporkan penemuan tengkorak hominid, manusia purba tertua yang pernah ditemukan, berusia antara 6.000.000 - 7.000.000 tahun dari Chad dan digolongkan ke dalam jenis baru, Sahelanthropus Tchadensis (Touma?). Daniel Lieberman, profesor antropologi dari Harvard University setuju bahwa temuan tengkorak ini termasuk hominid dengan bentuk muka (kecuali bagian tempurung otak) menyerupai genus Homo.

Simardan

Simardan
Durhaka Kepada Orang Tua, Berubah Wujud Menjadi Pulau


Berbagai kisah dan cerita tentang legenda anak durhaka. Di antaranya, Malin Kundang di Sumatera Barat yang disumpah menjadi batu, Sampuraga di Mandailing Natal Sumatera Utara yang konon katanya, berubah menjadi sebuah sumur berisi air panas. Di Kota Tanjungbalai, akibat durhaka terhadap ibunya, seorang pemuda dikutuk menjadi sebuah daratan yang dikelilingi perairan, yakni Pulau Simardan. Berbagai cerita masyarakat Kota Tanjungbalai, Simardan adalah anak wanita miskin dan yatim. Pada suatu hari, dia pergi merantau ke negeri seberang, guna mencari peruntungan.

Setelah beberapa tahun merantau dan tidak diketahui kabarnya, suatu hari ibunya yang tua renta, mendengar kabar dari masyarakat tentang berlabuhnya sebuah kapal layar dari Malaysia. Menurut keterangan masyarakat kepadanya, pemilik kapal itu bernama Simardan yang tidak lain adalah anaknya yang bertahun-tahun tidak bertemu. Bahagia anaknya telah kembali, ibu Simardan lalu pergi ke pelabuhan. Di pelabuhan, wanita tua itu menemukan Simardan berjalan bersama wanita cantik dan kaya raya. Dia lalu memeluk erat tubuh anaknya Simardan, dan mengatakan, Simardan adalah anaknya. Tidak diduga, pelukan kasih dan sayang seorang ibu, ditepis Simardan. Bahkan, tanpa belas kasihan Simardan menolak tubuh ibunya hingga terjatuh.

Walaupun istrinya meminta Simardan untuk mengakui wanita tua itu sebagai ibunya, namun pendiriannya tetap tidak berubah. Selain itu, Simardan juga mengusir ibunya dan mengatakannya sebagai pengemis.

Berasal Dari Tapanuli

Sebelum terjadinya peristiwa tersebut, Pulau Simardan masih sebuah perairan tempat kapal berlabuh. Lokasi berlabuhnya kapal tersebut, di Jalan Sentosa Kelurahan Pulau Simardan Lingkungan IV Kota Tanjungbalai, kata tokoh masyarakat di P. Simardan, H.Daem, 80, warga Jalan Mesjid P. Simardan Kota Tanjungbalai. Tanjungbalai, terletak di 20,58 LU (Lintang Utara) dan 0,3 meter dari permukaan laut. Sedangkan luasnya sekitar 6.052,90 ha dengan jumlah penduduk kurang lebih 144.979 jiwa (sensus 2003-red). Walaupun peristiwa tersebut terjadi di daerah Tanjungbalai, Daem mengatakan, Simardan sebenarnya berasal dari hulu Tanjungbalai atau sekitar daerah Tapanuli. Hal itu juga dikatakan tokoh masyarakat lainnya, Abdul Hamid Marpaung, 75, warga Jalan Binjai Semula Jadi Kota Tanjungbalai. “Daerah asal Simardan bukan Tanjungbalai, melainkan di hulu Tanjungbalai, yaitu daerah Porsea Tapanuli,” jelasnya.

Menjual Harta Karun
Dari berbagai cerita atau kisah tentang legenda anak durhaka, biasanya anak pergi merantau untuk mencari pekerjaan, dengan tujuan merubah nasib keluarga. Berbeda dengan Simardan, dia merantau ke Malaysia untuk menjual harta karun yang ditemukannya di sekitar rumahnya, kata Marpaung.

“Simardan bermimpi lokasi harta karun. Esoknya, dia pergi ke tempat yang tergambar dalam mimpinya, dan memukan berbagai macam perhiasan yang banyak,” tutur Marpaung. Kemudian, Simardan berencana menjual harta karun yang ditemukannya itu, dan Tanjungbalai merupakan daerah yang ditujunya. Karena, jelas Marpaung, berdiri kerajaan besar dan kaya di Tanjungbalai. Tapi setibanya di Tanjungbalai, tidak satupun kerajaan yang mampu membayar harta karun temuan Simardan, sehingga dia terpaksa pergi ke Malaysia. “Salah satu kerajaan di Pulau Penang Malaysialah yang membeli harta karun tersebut. Bahkan, Simardan juga mempersunting putri kerajaan itu,” ungkapnya.

Berbeda dengan keterangan Marpaung, menurut H.Daem, tujuan Simardan pergi merantau ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. Setelah beberapa tahun di Malaysia, Simardan akhirnya berhasil menjadi orang kaya dan mempersunting putri bangsawan sebagai isterinya.

Malu
Setelah berpuluh tahun merantau, Simardan akhirnya kembali ke Tanjungbalai bersama isterinya. Kedatangannya ke Tanjungbalai, menurut Daem, untuk berdagang sekaligus mencari bahan-bahan kebutuhan. Kalau menurut Marpaung, Simardan datang ke Tanjungbalai dilandasi karena tidak memiliki keturunan. Jadi atas saran orang tua di Malaysia, pasangan suami isteri itu pergi ke Tanjungbalai. Lebih lanjut dikatakan Marpaung, berita kedatangan Simardan di Tanjungbalai disampaikan masyarakat kepada ibunya. Gembira anak semata wayangnya kembali ke tanah air, sang ibu lalu mempersiapkan berbagai hidangan, berupa makanan khas keyakinan mereka yang belum mengenal agama. “Hidangan yang disiapkan ibunya adalah makanan yang diharamkan dalam agama Islam,” tutur Marpaung. Dengan sukacita, ibu Simardan kemudian berangkat menuju Tanjungbalai bersama beberapa kerabat dekatnya. Sesampainya di Tanjungbalai, ternyata sikap dan perlakuan Simardan tidak seperti yang dibayangkannya.

Simardan membantah bahwa orang tua tersebut adalah wanita yang telah melahirkannya. Hal itu dilakukan Simardan, jelas Marpaung, karena dia malu kepada isterinya ketika diketahui ibunya belum mengenal agama. “Makanan yang dibawa ibunya adalah bukti bahwa keyakinan mereka berbeda.” Sementara menurut H. Daem, perlakuan kasar Simardan karena malu melihat ibunya yang miskin. “Karena miskin, ibunya memakai pakaian compang-comping. Akibatnya, Simardan tidak mengakui sebagai orangtuanya.”

Kera Putih dan Tali Kapal

Setelah diperlakukan kasar oleh Simardan, wanita tua itu lalu berdoa sembari memegang payudaranya. “Kalau dia adalah anakku, tunjukkanlah kebesaran-Mu,” begitulah kira-kira yang diucapkan ibu Simardan. Usai berdoa, turun angin kencang disertai ombak yang mengarah ke kapal layar, sehingga kapal tersebut hancur berantakan. Sedangkan tubuh Simardan, menurut cerita Marpaung dan Daem, tenggelam dan berubah menjadi sebuah pulau bernama Simardan.

Para pelayan dan isterinya berubah menjadi kera putih, kata Daem dan Marpaung. Hal ini disebabkan para pelayan dan isterinya tidak ada kaitan dengan sikap durhaka Simardan kepada ibunya. Mereka diberikan tempat hidup di hutan Pulau Simardan. “Sekitar empat puluh tahun lalu, masih ditemukan kera putih yang diduga jelmaan para pelayan dan isteri Simardan,” jelas Marpaung. Namun, akibat bertambahnya populasi manusia di Tanjungbalai khususnya di Pulau Simardan, kera putih itu tidak pernah terlihat lagi.

Di samping itu, sekitar tahun lima puluhan masyarakat menemukan tali kapal berukuran besar di daerah Jalan Utama Pulau Simardan. Penemuan terjadi, ketika masyarakat menggali perigi (sumur). Selain tali kapal ditemukan juga rantai dan jangkar, yang diduga berasal dari kapal Simardan, kata Marpaung. “Benar tidaknya legenda Simardan, tergantung persepsi kita. Tapi dengan ditemukannya tali, rantai dan jangkar kapal membuktikan bahwa dulu Pulau Simardan adalah perairan.”